Jumat, Maret 28, 2008

YAMAHA MX


Setelah berpikir 1-2-3 hari :-), akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi dari dan ke tempat kerja.

Meski berminat pada Kawasaki Ninja, pilihan saya jatuh pada Yamaha Jupiter MX CW 135 CC. Motor ini bertipe bebek namun menggunakan kopling manual. Menggunakan tenaga 135 CC dengan rem cakram didepan dan rem tromol di belakang. Tipe CW ini berarti menggunakan Velg racing.

Dari yang saya rasakan selama menggunakan Jupiter MX ini, saya merasa nyaman dan senang menggunakannya. Meski sebelumnya lebih banyak menggunakan motor tanpa kopling (Shogun dan SupraX), alih penggunaan menjadi Jupiter MX tidak terlalu banyak berbeda.

Sempat ada yang bilang bahwa Jupiter MX ini termasuk tipe yang boros BBM, namun dari yang saya gunakan tidak jauh berbeda. Jikapun boros BBM, paling tidak masih lebih hemat dibandingkan Mitsubishi Lancer yang sekali minum bisa menghabiskan Pertamax belasan kali lipat, hehehe...


Berikut adalah spesifikasi Jupiter MX yang saya gunakan :

Product Name : JUPITER MX135LC CW
Product Type : Moped
Product Price : Rp. 14,910,000
(Harga On The Road untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya)

MESIN

Tipe Mesin :4 Langkah, SOHC, 4 Klep (Berpendingin Cairan)
Diameter x Langkah : 54.0 x 58.7 mm
Volume Silinder : 135 CC
Perbandingan Kompresi : 10.9 : 1
Power Max : 8,45kW (11,33HP) pada 8500 rpm
Torsi Max : 11,65N.m (1,165 kgf.m) pada 5500 rpm
Sistem pelumasan : Pelumasan Basah
Kapasitas Oli Mesin : Penggantian Berkala 800cc
Penggantian Total 1000cc
Kap. Air Pendingin : Radiator dan Mesin 620cc
Tangki Recovery 280cc, Total 900cc
Karburator : Mikuni VM 22 x 1, Setelan Pilot Screw 1-5/8 putaran keluar
Put Langsam mesin : 1.400 rpm
Saringan Udara Mesin : Tipe kering
Sistem Starter : Motor Starter dan Starter Engkol
Tipe Transmisi : Tipe ROTARY 4 Kecepatan, dengan kopling manual

CHASIS
Tipe Rangka : Diamond Frame
Suspensi Depan : Telescopic Fork
Suspensi Belakang : Tunggal / Monocross
Rem Depan : Cakram Tunggak 220 mm
Rem Belakang : Tromol dengan Bahan "Non Asbestos"
Ban Depan : 70/90 - 17 dengan Velg Racing
Ban Belakang : 80/90 - 17 dengan Velg Racing
Ukuran Rantai : 428

KELISTRIKAN
Lampu Depan : 12 Volt, 32 W / 32 W
Lampu Sein Depan : 12 Volt, 10 W x 2 buah
Lampu Sein Belakang : 12 Volt, 10 W x 2 buah
Lampu Rem : 12 Volt, 5 W / 21 W x 1 buah
Battery : GM5Z - 3B / YB 5L-B 12 Volt 5,0 Ah
Busi / Spark Plug : NGK CPR 8 EA-9 / DENSO U 24 EPR-9
Sistem Pengapian : DC CDI
Sekring : 10 Ampere

DIMENSI
P x L x T : 1.945 mm x 705 mm x 1.065 mm
Tinggi Tempat Duduk : 770 mm
Jarak Sumbu Roda : 1.245 mm
Jarak Terendah ke Tanah : 140 mm
Kap. Tangki Bahan Bakar : 4 Liter
Berat Isi : 109 kg
Berat Kosong : 104 kg

Meski Cakung terkenal sebagai kawasan macet, tempat kerja saya dapat dijangkau tanpa harus 'adu otot' dijalan raya. Saya menghindari jalan raya Bekasi-Pulogadung dan memilih jalur alternatif. Pertimbangannya bukan hanya soal kemacetan, melainkan juga dari sisi kenyamanan. Jika melalui jalur alternatif, suasananya lebih teduh dan lebih sejuk. Saya masih bisa berfoto-foto sejenak atau bahkan bisa olahraga kecil dulu, :-).

Bagi rekan-rekan yang sedang memilih model sepeda motor, Jupiter MX bisa menjadi salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan.

Oh ya, selama ini sih belum ada jembatan yang roboh saat saya lewat. Pakaian saya juga nggak robek-robek seperti pakaiannya si Komeng, hehehe...

Ilmu

Dari Abi Musa Radhiallahu Anhu, dia berkata Nabi Shalallahu Alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan petunjuk dan ilmu pengetahuan, yang oleh karena itu Allah mengutus aku untuk menyampaikanya, seperti hujan lebat jatuh ke bumi; bumi itu ada yang subur, menyerap air, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumput yang banyak. Ada pula yang keras tidak menyerap air sehingga tergenang, maka Allah memberi manfaat dengan hal itu kepada manusia. Mereka dapat minum dan memberi minum (binatang ternak dan sebagainya), dan untuk bercocok tanam. Ada pula hujan yang jatuh kebagian lain, yaitu di atas tanah yang tidak menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan rumput. Begitulah perumpamaan orang yang belajar agama, yang mau memanfaatkan sesuatu yang oleh karena itu Allah mengutus aku menyampaikannya, dipelajarinya dan diajarkannya. Begitu pula perumpamaan orang yang tidak mau memikirkan dan mengambil peduli dengan petunjuk Allah, yang aku diutus untuk menyampaikannya.”Abu Abdillah berkata, bahwa Ishaq berkata,” Dan ada diantara bagian bumi yang digenangi air, tapi tidak menyerap.”

Kandungan Hadits
Tentang hadits diatas, setelah memaparkan keterangan yang menjelaskan hadits diatas dari segi bahasa (arab), Ibnu Hajar Al-Asqalani -penulis kitab fikih (klasik) Bulughul Maram- dalam kitabnya Fathul Bari, menjelaskan :

Al Qurtubi dan yang lainnya mengatakan bahwa Rasulullah ketika datang membawa ajaran agama, beliau mengumpamakannya dengan hujan yang datang kepada manusia dikala mereka membutuhkannya. Demikianlah kondisi manusia sebelum Rasulullah diutus. Seperti hujan menghidupkan tanah yang mati, demikian pula ilmu agama dapat menghidupkan hati yang mati.

Kemudian beliau mengumpamakan orang yang mendengarkan ilmu agama dengan berbagai macam tanah yang terkena air hujan, diantara mereka adalah orang alim yang mengamalkan ilmunya dan mengajar. Orang ini seperti jenis tanah yang subur yang menyerap air sehingga dapat memberi manfaat untuk dirinya, dan kemudian tumbuhlah tumbuh-tumbuhan padanya sehingga dapat memberi manfaat bagi yang lain.

Diantara mereka ada juga orang yang menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu namun dia tidak mengerjakan yang sunnah-sunnahnya dan tidak memahami secara mendalam ilmu yang ia kumpulkan, akan tetapi dia tunaikan (sampaikan.red) untuk orang lain, maka dia bagaikan tanah yang tergenangi air sehingga manusia dapat memanfaatkannya. Orang inilah yang diindikasikan dalam sabda beliau, “Allah memperindah wajah seseorang yang mendengar perkataan-perkataanku dan dia menghafalnya dan menyampaikanya seperti yang dia dengar. Betapa banyak orang yang menyampaikan fiqih kepada orang yang lebih mengerti darinya …. (Shahih HR. At Tirmidzi no. 2657, Ahmad 1/437. Ibnu Majah 232 dll.)

Diantara mereka juga ada yang mendengar ilmu namun tidak menghafal atau menjaganya serta tidak mengamalkannya dan tidak pula mengajarkannya kepada orang lain, maka dia seperti tanah yang kering dan tandus tidak dapat menyerap air sehingga merusak tanah yang ada di sekelilignya.

Dikumpulkannya perumpamaan bagian pertama dan kedua (bumi itu ada yang subur, menyerap air, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumput yang banyak, dan ada pula yang keras tidak menyerap air sehingga tergenang, maka Allah memberi manfaat dengan hal itu kepada manusia. Mereka dapat minum dan memberi minum (binatang ternak dan sebagainya), dan untuk bercocok tanam adalah karena keduanya sama-sama bermanfaat. Sedangkan dipisahkannya bagian ketiga, karena tercela dan tidak bermanfaat. Wallaahu a’lam

Kemudian dalam setiap perumpamaan terdiri dari dua kelompok. Perumpamaan pertama telah kita jelaskan tadi, sedang perumpamaan kedua, bagian pertamanya adalah orang yang masuk agama (Islam) namun tidak mendengarkan ilmu atau mendengarkannya tapi tidak mengamalkan dan tidak mengajarkannya. Kelompok ini diumpamakan layaknya tanah tandus, yang diisyaratkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi was Sallam dalam sabdanya, “Orang yang tidak mau peduli” yaitu berpaling dari ilmu sehingga dia tidak bisa mengambil manfaat untuk dirinya dan tidak pula dapat memberi manfaat kepada orang lain.

Adapun bagian kedua adalah orang yang tidak mau masuk ke dalam agama Islam sama sekali, bahkan telah disampaikan kepadanya pengetahuan tentang agama Islam, tapi dia mengingkari dan kufur kepadanya. Kelompok ini diumpamakan dengan tanah keras yang berbatu yang tidak ada tumbuhan sama sekali, dimana air mengalir diatasnya lewat begitu saja tanpa dapat memanfaatkannya. Hal ini diisyaratkan dengan perkataan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Dan dia tidak menerima petunjuk Allah yang aku bawa”.

Ath-Thibi mengatakan, “Manusia terbagi menjadi dua. Pertama, manusia yang memanfaatkan ilmu untuk dirinya namun tidak mengajarkannya kepada orang lain. Kedua, manusia yang tidak bisa mengambil manfaat untuk dirinya, tapi dia mengajarkan kepada orang lain. Menurut saya kategori pertama masuk dalam kelompok pertama, karena secara umum manfaatnya ada walaupun tingkatnya berbeda. Begitu pula dengan tanaman yang tumbuh, diantaranya ada yang subur dan memberi manfaat kepada manusia dan ada juga yang mengering. Adapun kategori kedua walaupun dia mengerjakan hal-hal yang wajib dan meninggalkan yang sunnah, sebenarnya dia termasuk dalam kelompok yang kedua seperti yang telah kita jelaskan; dan seandainya dia meninggalkan hal-hal yang wajib maka dia adalah orang yang fasik dan kita tidak boleh mengambil ilmu darinya. Orang semacam ini termasuk dalam, man lam yar fa’ bi dzalika ro san. Wallahu a’lam”.
Dinukil dari kitab Fathul Bari (penjelasan kitab Shahih Al Bukari) karya Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani. Jilid 1 Hal. 175 – 177. Cet. Darul Fikr.

Penutup. (red)
Dari uraian diatas, mari kita berkaca pada pribadi kita masing-masing. Termasuk dalam kelompok manakah kita ; kelompok tanah yang menyerap air sehingga dapat memberi manfaat bagi dirinya, kemudian tanah tersebut dapat menumbuhan tumbuh-tumbuhan sehingga dapat memberi manfaat pula bagi yang lain, atau kelompok kedua yakni kelompok tanah yang mampu menahan air walaupun tidak tumbuh tanaman padanya namun air yang ditampungnya bermanfaat bagi yang lain. Ataukah yang ketiga yaitu kelompok tanah yang yang tidak dapat menerima air sehingga merusak tanah yang ada di sekelilingnya? Demikianlah Wahai saudaraku, jadikan diri-diri kita sebagai ulul Albab orang yang cerdik cendikia.
Semoga Allah memudahkan kita semua untuk menuju dan meniti jalan kebaikan dengan senantiasa dibimbing ilmu yang bagaikan hujan yang menumbuhkan tanaman yang menghasilkan buah yang manis nan indah. Amin.

Diterjemahkan oleh Al Ustadz Muhammad Rifa’i dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Bagian Kitabul Ilmi karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin cetakan Darul Atsar (3/424-426).

Selasa, Maret 18, 2008

pergaulan remaja

Sudah Sehatkah Gaul Kamu?
Edisi 165/Tahun ke-4 (6 Oktober 2003)

�Tommy nggak gitu deh�
�Siapa yang ngomongin cowok. Shampoo lagi..�

Ngomongin lawan jenis dijamin udah jadi agenda harian remaja. Sampai sempet-sempetnya mikirin cowok. Padahal lagi ngobrolin shampo. Cewek mana sih yang nggak ada kata cowok dalam kamusnya. Yang cowok juga sama. Pokoknya nggak boleh ketinggalan kalo udah asyik gosipin gacoannya. Seolah lawan jenis selalu mangkal dalam kepala kita. Mengalir dalam darah kita. Dan menghembus dalam desah napas kita. Ini bener-bener red alert !

Bener lho. Kita nggak boong. Pergaulan remaja kian hari kian menunjukkan sinyal-sinyal berbahaya. Di mana aja, kapan aja, cewek-cowok campur baur tak tekendali. Kagak ada remnya. Nyelonong trus kayak rem blong. Kalo mobil tabrakan masih mending penyoknya ke dalem. Coba kalo cewek �ditabrak' cowok, penyoknya kan ke luar. Apa nggak malu? Ini nih satu dari sekian banyak bahaya gaul bebas remaja seka-rang. Ini berarti tanda-tanda pergaulan remaja sekarang udah kagak sehat. Hati-hati lho!

Gaul bebas itu nggak sehat

Cowok mana sih yang nggak punya temen cewek? Tarzan aja yang tiap hari gaul ama penghuni hutan seneng abis bisa nyohib ama Jane. Manusia emang kudu berinteraksi satu sama lain. Biar nggak ketinggalan informasi. Itu barang kali yang suka dijadiin alasan pen-tingnya jadi anak gaul. Dan belum bisa dibilang gaul kalo cuma berkecimpung di dunia sejenis. Cewek ama temen cewek atau cowok ama temen cowok. Tapi kudu ada kolaborasi antara pergaulan cewek-cowok. Emangnya musisi?

Gaul bebas emang udah jadi budaya remaja. Karena secara alamiah, remaja mulai mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, psikologis, dan sosial. Secara fisik, organ-organ tubuh termasuk organ reproduksi mulai mateng. Secara psikologis, remaja mulai mengurangi ketergantungannya dengan orang tua. Dan secara sosial, remaja mulai mengenal dunia luar. Gaul ama temen-temen sebaya maupun masyarakat luas.

Pada usia remaja juga rasa ketertarikan dengan lawan jenis lagi hangat-hangatnya. Virus �merah jambu' pun mulai menjangkiti. Dampaknya udah bisa kita lihat dengan mata kepala dan mata kaki sendiri. Pacaran yang diawali dari PDKT, kencan, dan bikin komitmen makin populer di kalangan remaja. Seolah ada aturan tak tertulis yang mengharuskan remaja punya pacar. Katanya pacaran bisa memupuk kedewasaan dalam emosi dan kepribadian. Hehehe�emangnya pohon mangga pake dipupuk segala?

Sobat muda muslim, bukannya kita ngiri ngerecokin orang pacaran. Kagak. Kita cuma mau ngingetin sebagai sesama muslim. Pacaran yang identik dengan gaul bebas nggak akan pernah aman dari bidikan panah beracun berlumur nafsu yang dilontarkan setan. Pacaran hanya menjadi ajang baku syahwat. Karena unsur nafsu seksual kian mendominasi. Pegangan tangan, cipiki (cium pipi kiri)-cipika (cium pipi kanan) plus cibi (cium bibir) yang katanya jadi bumbu penyedap orang pacaran nggak tabu lagi dilakukan. Emang pas jadi bumbu-penyedap�.sebelum dipanggang di neraka! Iiih�!

Kita juga nggak asal ngomong kalo batas antara gaul bebas atau pacaran dengan seks bebas kian bias. Buktinya, sekitar 18-20 persen remaja di Indonesia pernah melakukan hubungan seks bebas. �'Itu hasil penelitian yang pernah kami lakukan terhadap pelajar dan mahasiswa,'' ujar dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS, saat berbicara dalam acara �'Let's Talk About Drugs & Free Sex'', Minggu (1/6) di Gedung Dharma Wanita Jateng. ( Suara Merdeka, 02/06/2003 ).

Belum lagi berita menghebohkan ketika suatu penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) menunjukkan hampir 97,05 persen mahasiswi di Yogyakarta sudah hilang keperawanannya saat kuliah. Yang lebih mengenaskan, semua responden mengaku melakukan hubungan seks tanpa ada paksaan. Semua dilakukan atas dasar suka sama suka dan adanya kebutuhan. Selain itu, ada sebagian responden mengaku melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu pasangan dan tidak bersifat komersil. ( detik.com, 02/08/2002 ). Nggak sehat tuh!

Risiko gaul nggak sehat

Sobat muda muslim, banyak side effect akibat gaul bebas yang gak sehat itu. Ibaratnya kulit kita yang luka terus terinfeksi kuman. Udah suhu badan kita naik, basah ama keringet dingin, lukanya juga bisa korengan, terus ditongkrongin lalat ijo lagi. Iih�jijay deh.

Sorry ya, bukannya kita mendramatisir keadaan. Tapi emang itu kenyataannya kok. Gaul bebas yang berujung seks bebas itu bisa berakibat pada Kehamilan yang Tidak Dikehendaki alias KTD. Udah gitu nggak sedikit yang depresi alias �sutris'. Malu ama keluarga, se-kolah, en temen. Atawa belum siap jadi nyokap.

Parah-nya, remaja yang keda-petan hamil di luar nikah suka ambil keputusan nekat. Apalagi pacarnya nggak mau tanggung jawab atau belum siap berumah tangga. Jadinya ada yang tega-teganya membuang bayi hasil �proyek' mereka. Bahkan nggak sedikit yang ambil keputusan mengaborsi janin yang tengah dikandungnya. Nggak salah kalo ada yang bilang mereka cuma pengen enaknya, tapi nggak mau anaknya. Ada juga lho nasib remaja putri yang kecemplung ke dunia PSK karena merasa udah nggak suci lagi. Parah banget khan?

Selain KTD, resiko gaul bebas juga bisa berupa menjangkitnya virus HIV/AIDS atau penyakit menular seksual. Karena bisa jadi maraknya seks bebas itu memancing remaja �parkir' di tempat-tempat lain yang nggak steril. Atau akibat penyalahgunaan narkoba.

Base line survey yang dilakukan oleh BKKBN LDFE UI (2000) memperlihatkan di Indonesia terjadi 2,4 juta kasus aborsi per tahun dan sekira 21% (700-800 ribu) dilakukan oleh remaja. Hal lain yang lebih menarik adalah sekira 11% dari seluruh kelahiran di Indonesia adalah usia remaja dan 43% wanita melahirkan anak pertama kurang dari 9 bulan sejak tanggal pernikahannya. Dilaporkan pula angka PMS di kalangan remaja sekira 4,18% serta 50% jumlah penderita HIV/AIDS di Jawa Barat adalah usia 15-29 tahun (KPAD Jawa Barat, Desember 2001). Angka pengguna narkoba oleh remaja berjumlah 2736 (BPS, 2000). ( Pikiran Rakyat, 01/03/03 )

Salahnya media dan �alergi' ngaji

Trend �Gaul Sakit' remaja memang nggak bisa dilepaskan dari media yang mempopulerkan budaya Barat. Tayangan Katakan Cinta , Playboy Kabel , atau H2C (Harap-harap Cemas), seakan mengatakan bahwa dunia pacaran nggak kalah pentingnya untuk dibahas dengan penangkapan para aktivis Islam baru-baru ini.

Tayangan yang mengandung unsur pornografi makin digenjot para produser tele-visi. Goyang erotis para penyanyi dangdut, info seksual dalam Bantal , Kelambu , Angin malam , atau Desah diputar dengan vulgar. Selain itu, VCD Porno, buku stensilan, dan internet yang menjadi pensuply info remaja seputar seks dengan berbas beredar di pasaran. Penelitian yang dilakukan Pusat Studi Hukum Universitas Islam Indonesia (PSH UII) baru-baru ini mengungkapkan, dari 202 responden remaja (15-25 tahun), sekitar 15% nya mengaku per-nah melakukan hubungan seks. Mereka me-ngaku sebelumnya terpengaruh oleh tayangan pornografi baik melalui internet, VCD, TV atau bacaan porno ( Eramuslim.com, 09/09/2003 ).

Sobat muda muslim, untuk urusan seks, banyak temen kita yang berkiblat ke budaya Barat. Hasilnya, mereka pun terseret arus prinsip permissiveness with affection , yaitu asal ada perasaan saling suka, seks menjadi sesuatu yang benar untuk dilakukan. Na'udzubill�hi min dzalik !

Selain faktor media, pribadi remaja yang gaul bebas pun patut diperhatikan. Nggak sedi-kit dari teman kita yang nggak mau ambil pusing mikirin pergaulan mereka. Apalagi udah bawa-bawa Islam. Kagak deh. Mereka ngerasa alergi kalo harus nongkrong di tempat pengajian. Karena dalam benak mereka yang terpikir, ikut pengajian cuma bikin bete plus memasung gaya hidup remaja yang gaul van trendi.

Rasa malas untuk memperdalam Islam bikin pertahanan akidah remaja muslim mudah goyah. Gencarnya tayangan sinema remaja yang menjajakan pergaulan bebas mempreteli identitas keislaman sebagian dari kita. Sejak usia dini, remaja dipancing untuk mencicipi �racun' dalam gaul bebas. Ditambah masyarakat termasuk di dalamnya keluarga berdiam diri melihat putra-putrinya terlena dalam arena pergaulan bebas tanpa batas yang makin beringas. Walhasil, emang cuma ikut pengajian yang bisa menjaga plus menetralisir dampak buruk budaya Barat yang tengah membidik remaja muslim. Dor!

Gaul sehat? Ya, pake syariat!

Sobat muda muslim, kalo ngerasa gaul kamu kagak sehat, nggak usah repot-repot nyari puskesmas untuk berobat. Apalagi pake nyari klinik yang buka 24 jam, dokter spesialis, atau posyandu biar gratisan. Untuk berobat plus dapetin vaksinasi buat pergaulan kita, cukup kita ayunkan langkah ke tempat-tempat pengajian. Mudah kan?

Di tempat pengajian kita bakal dapetin wawasan gimana Islam mengatur pergaulan manusia. Secara prinsip, kehidupan Islam memang memisahkan antara pria dan wanita. Biar nggak saru ama gaulnya hewan yang bebas tanpa aturan. Tapi, Islam juga memperbolehkan adanya hubungan antar lawan jenis jika hal itu mengharuskan keduanya untuk berinteraksi. Seperti dalam aktivitas jual beli, perburuhan, kedokteran, paramedis, pertanian, industri, dan sejenisnya.

Untuk urusan gaul bebas remaja, dari awal Islam udah ngatur biar nggak kebablasan. Di antaranya larangan untuk berkhalwat alias berdua-duaan dengan lawan jenis. Seperti orang pacaran, bawaannya pengen mojok mulu. Padahal setan nggak pernah absen buat godain orang yang lagi berkhalwat. Nggak salah kan kalo aktivitas pacaran itu merupakan pintu menuju zina.

Islam juga memerintahkan kepada muslim dan muslimah untuk menundukkan pandangan-nya. Biar kita bisa jaga mata dan hati kita dari bisikan setan. Kewajiban muslimah untuk menutup aurat secara sempurna di tempat umum akan menjaga kecsucian mereka. Plus nggak akan memancing desir adrenalin dari lawan jenisnya. Oya, negara pun akan melarang peredaran informasi atau acara televisi yang berorientasi seksual dalam memandang hubungan antar manusia.

Nah, buat kamu-kamu yang udah nggak tahan menahan nafsu dan takut terjerumus ke perzinahan, segeralah menikah. Seperti sabda Rasulullah saw: �Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kamu memiliki kemampuan untuk menikah, maka nikahlah, sebab nikah itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan; tetapi barang siapa belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu baginya merupakan pelindung.� (HR. Bukhari)

Tapi ya, kalo dirasa kamu belum memiliki kemampuan untuk menikah, maka isilah hari-harimu dengan belajar. Terutama memperdalam Islam.Lagian, dengan belajar dan fokus kepada kegiatan lain, kita jadi terpalingkan dari pikiran yang menjurus ke �situ' mulu. Oya, belajar juga bisa bikin kita punya benteng dalam menghadapi gempuran budaya Barat. Nggak percaya? Silakan dicoba. Pasti deh ketagihan en keranjingan untuk mengkaji Islam. Sebab, kalo udah tahu biasanya pengen terus tahu. Pokoknya, nggak bisa dihentikan deh.

Oya, jangan lupakan juga kewajiban kita belajar di sekolah atau mengasah keterampilan untuk bekal kerja. Sekaligus dengan segera menyehatkan pergaulan kita pake aturan Islam. Biar sehat en nggak terkontaminasi maksiat. Lagian kan kalo kita suka sama lawan jenis tak berarti kudu gaul bebas, Betul? [hafidz]

akhlaq yang mulia

AKHLAK YANG MULIA

Oleh Syed Hasan Alatas

Nabi s.a.w.bersabda yang maksudnya:

"Sesungguhnya aku diutus adalah untuk menyempurnakan budipekerti yang mulia."(H.R.Ahmad)

Akhlak ataupun budipekerti memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Akhlak yang baik akan membedakan antara manusia dengan hewan. Manusia yang berakhlak mulia, dapat menjaga kemuliaan dan kesucian jiwanya, dapat mengalahkan tekanan hawa nafsu syahwat syaitoniah, berpegang teguh kepada sendi-sendi keutamaan. Menghindarkan diri dari sifat-sifat kecurangan, kerakusan dan kezaliman. Manusia yang berakhlak mulia, suka tolong menolong sesama insan dan makhluk lainnya. Mereka senang berkorban untuk kepentingan ersama.Yang kecil
hormat kepada yang tua,yang tua kasih kepada yang kecil.Manusia yang memiliki budi pekerti yang mulia, senang kepada kebenaran dan keadilan, toleransi, mematuhi janji, lapang dada dan tenang dalam menghadapi segala halangan dan rintangan.

Akhlak yang baik akan mengangkat manusia ke darjat yang tinggi dan mulia. Akhlak yang buruk akan membinasakan seseorang insan dan juga akan membinasakan ummat manusia. Manusia yang mempunyai akhlak yang buruk senang melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Senang melakukan kekacauan, senang melakukan perbuatan yang tercela, yang akan membinasakan diri dan masyarakat seluruhnya. Nabi s.a.w.bersabda yang bermaksud:

"Orang Mukmin yang paling sempurna imannya, ialah yang paling baik akhlaknya."(H.R.Ahmad)

Manusia yang paling baik akhlaknya ialah junjungan kita Nabi
s.a.w. sehingga budi pekerti beliau tercantum dalam al-Quran, Allah
berfirman yang maksudnya: "Sesungguhnya engkau (Muhammad), benar-benar berbudi pekerti yang agung. "Sesuatu Ummat bagaimanapun hebat Kekuatan dan Kekayaan yang dimilikinya, akan tetapi jika budi pekertinya telah binasa, maka Ummat itu akan mudah binasa. Manusia yang tidak punya akhlak, mereka sanggup melakukan apa saja untuk kepentingan dirinya. Mereka sanggup berbohong, membuat fitnah, menjual marwah diri dan keluarga, malah dengan tidak segan silu lagi dia menjual Agama dan
Negaranya.

akhlaq

Akhlak Islam Cerminan Aqidah Islam

MediaMuslim.Info - “Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak yang agung” (Al qalam : 4). Adakah orang yang tidak menyukai perhiasan ? jawaban pertanyaan ini jelas, bahwa tidak ada seorangpun melainkan ia menyukai perhiasan dan senang untuk tampil berhias di hadapan siapa saja. Karena itu kita lihat banyak orang berlomba-lomba untuk memperbaiki penampilan dirinya. Ada yang lebih mementingkan perhiasan dhahir (luar) dengan penambahan aksesoris sepertipakaian yang bagus, make up yang mewah dan emas permata, sehingga mengundang decak kagum orang yang melihat. Adapula yang berupaya memperbaiki kualitas akhlak, memperbaiki dengan akhlak islami.

Yang disebut terakhir ini tentunya bukan decak kagum manusia yang dicari, namun karena kesadaran agamanya menghendaki demikian dengan disertai harapan mendapatkan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala. Kalaupun penampilannya mengundang pujian orang, ia segera mengembalikannya kepada Allah karena kepunyaan-Nyalah segala pujian dan hanya Dialah yang berhak untuk dipuji.

ISLAM MENGUTAMAKAN AKHLAK

Mungkin banyak diantara kita kurang memperhatikan masalah akhlak. Di satu sisi kita mengutamakan tauhid yang memang merupakan perkara pokok/inti agama ini, berupaya menelaah dan mempelajarinya, namun disisi lain dalam masalah akhlak kurang diperhatikan. Sehingga tidak dapat disalahkan bila ada keluhan-keluhan yang terlontar dari kalangan awwam, seperti ucapan : “Wah udah ngerti agama kok kurang ajar sama orang tua.” Atau ucapan : “Dia sih agamanya bagus tapi sama tetangga tidak pedulian.”, dan lain-lain.

Seharusnya ucapan-ucapan seperti ini ataupun yang semisal dengan ini menjadi cambuk bagi kita untuk mengoreksi diri dan membenahi akhlak. Islam bukanlah agama yang mengabaikan akhlak, bahkan islam mementingkan akhlak. Yang perlu diingat bahwa tauhid sebagai sisi pokok/inti islam yang memang seharusnya kita utamakan, namun tidak berarti mengabaikan perkara penyempurnaannya. Dan akhlak mempunyai hubungan yang erat. Tauhid merupakan realisasi akhlak seorang hamba terhadap Allah dan ini merupakan pokok inti akhlak seorang hamba. Seorang yang bertauhid dan baik akhlaknya berarti ia adalah sebaik-baik manusia. Semakin sempurna tauhid seseorang maka semakin baik akhlaknya, dan sebaliknya bila seorang muwahhid memiliki akhlak yang buruk berarti lemah tauhidnya.

RASUL DIUTUS UNTUK MENYEMPURNAKAN AKHLAK

Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, rasul kita yang mulia mendapat pujian Allah. Karena ketinggian akhlak beliau sebagaimana firmanNya dalam surat Al Qalam ayat 4. bahkan beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menegaskan bahwa kedatangannya adalah untuk menyempurnakan akhlak yang ada pada diri manusia, “Hanyalah aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak.” (HR.Ahmad, lihat Ash Shahihah oleh Asy Syaikh al Bani no.45 dan beliau menshahihkannya).

Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan : “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim). Dalam hadits lain anas memuji beliau shalallahu ‘alahi wasallam : “Belum pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebih halus dari tangan rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Saya juga belum pernah mencium bau yang lebih wangi dari bau rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Selama sepuluh tahun saya melayani rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam, belum pernah saya dibentak atau ditegur perbuatan saya : mengapa engkau berbuat ini ? atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu ?” (HR. Bukhari dan Muslim).

Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana telah disabdakan oleh rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.” (HR Tirmidzi, dari abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, diriwayatkan juga oleh Ahmad. Disahihkan Al Bani dalam Ash Shahihah No.284 dan 751). Dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdillah bin amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma disebutkan : “Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya.”

KEUTAMAAN AKHLAK

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengabarkan bahwa suatu saat rashulullah pernah ditanya tentang kriteria orang yang paling banyak masuk syurga. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Taqwa kepada Allah dan Akhlak yang Baik.” (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Lihat Riyadus Sholihin no.627, tahqiq Rabbah dan Daqqaq).

Tatkala Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menasehati sahabatnya, beliau shalallahu ‘alahi wasallam menggandengkan antara nasehat untuk bertaqwa dengan nasehat untuk bergaul/berakhlak yang baik kepada manusia sebagaimana hadits dari abi dzar, ia berkata bahwa rashulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada dan balaslah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan, dan dishahihkan oleh syaikh Al Salim Al Hilali).

Dalam timbangan (mizan) amal pada hari kiamat tidak ada yang lebih berat dari pada aklak yang baik, sebagaimana sabda rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam : “ Sesuatu yang paling berat dalam mizan (timbangan seorang hamba) adalah akhlak yang baik.” (HR. Abu Daud dan Ahmad, dishahihkan Al Bani. Lihat ash Shahihah Juz 2 hal 535). Juga sabda beliau : “ Sesungguhnya sesuatu yang paling utama dalam mizan (timbangan) pada hari kiamat adalah akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, dishahihkan al Bani. Lihat Ash Shahihah juz 2 hal.535).

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu berkata : Rashulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling saya kasihi dan yang paling dekat padaku majelisnya di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya.” (HR. Tirmidzi dengan sanad hasan. Diriwayatkan juga oleh Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban. Lihat Ash shahihah Juz 2 hal 418-419).

Dari hadits-hadits di atas dapat dipahami bahwa akhlak yang paling baik memiliki keutamaan yang tinggi. Karena itu sudah sepantasnya setiap muslimah mengambilakhlak yang baik sebagai perhiasannya. Yang perlu diingat bahwa ukuran baik atau buruk suatu akhlak bukan ditimbang menurut selera individu, bukan pula hitam putih akhlak itu menurut ukuran adat yang dibuat manusia. Karena boleh jadi, yang dianggap baik oleh adat bernilai jelek menurut timbangan syari’at atau sebaliknya.

Jelas bagi kita bahwa semuanya berpatokan pada syari’at, dalam semua masalah termasuk akhlak. Allah sebagai Pembuat syari’at ini, Maha Tahu dengan keluasan ilmu-Nya apa yang mendatangkan kemashlahatan/kebaikan bagi hamba-hamba-Nya. Wallahu Ta’ala a’lam.

Sumber: www.mediamuslim.info

HP terbaru dari Sony Ericsson

Sony Ericsson akan mengeluarkan 3 HP terbaru mereka bersamaan dengan musim liburan tahun ini (akhir tahun).