Selasa, April 15, 2008

Dilema guru mendisiplinkan siswa

Ada berita menarik pada tampilan Suara Pantura 8 maret 2008 tentang SMUN 3 ( mestinya SMAN 3 ) Brebes berjudul “ Yudianto Juara Cipta Mars Pilgub “. Beritanya kecil dan kalau hanya baca judulnya saja, orang tidak tahu bahwa Yudi adalah guru SMAN 3 Brebes. Sementara di sebelahnya terpampang lebar hamper setengah halaman, gambar dan judul yang begitu besar “ Ratusan Siswa SMUN 3 Brebes Demo “.

Disinilah ( mungkin ) teknik pemberitaan media agar menarik pembacanya. Yang baik cukup sisipkan sedang yang negative ditonjolkan. Orang lebih suka membaca berita negative daripada positif. Terlepas adil atau tidak ( balance), saya ingin menyoroti masalah pendisiplinan dan penertiban siswa di sekolah.

Di sebuah SMPN pernah terjadi orang tua / wali murid minta ganti celana yang digunting guru gara – gara tidak sesuai dengan aturan seragam sekolah meski sudah tertera dalam tata tertib yang dipasang di tiap kelas dan setiap upacara berkali-kali diperingatkan. Namun orang tua / wali siswa tersebut tetap meminta ganti dengan berbagai intimidasi.

Tanpa bermaksud mendukung kekerasan fisik di sekolah, mari amati kedisiplinan dan ketertiban para siwqa dewasa ini. Angka keterlambatan, absensi, ketertiban berpakaian, terlebih sikap sopan santun serta etika pergaulan makin rendah. Bisa saja orang menuduh sekolah dan guru tidak tegas.

Tetapi bagaimana tayangan sinetron yang menjadi kiblat remaja dengan tampilan seragam yang tidak p[atut ? bagaimana para siswa yang berangkat dari rumah berangkat, tapi tidak sampai sekolah. Orang tua yang dipanggil untuk konfirmasi tidak hadir karena ibu di arab dan ayahnya di Jakarta.

Kalau ada guru tegas malah dimusuhi bahkan didemo tapi kalau dibiarkan akan bertambah parah akibatnya. Perlu kearifan berbagai pihak untuk mengatasi dilematis guru dalam mendisiplinkan siswa. Jangan sampai ada ungkapan, manakala anak pandai siapa bapaknya. Manakala anak bodoh, siapa sih gurunya ?


Oleh : Cahir Sanhapi

Bulusari 113 RT 1/RW. I bulakamba, Brebes

Tidak ada komentar: