Jumat, Mei 02, 2008

ABG Cuma Bisa Hura-hura?

Hua…ha…ha…ha!” tawa lepas itu sering terdengar di malam minggu, malam senin, sampe malam selasa. Terutama pada jam-jam sibuk orang mencetin tombol remote tv nyari channel hiburan malam. Ya, sekitar jam 7 maleman ke atas gitu deh. Terkadang diselingi tawa nggak lepas, senyum dikulum, hingga cekikikan khas kuntilanak. Iih…syereem! Asalnya dari para penikmat hiburan komedi televisi. Mereka adalah komunitas baru yang behasil diciptakan oleh trans TV, extravaganzaholic. Sapa tuh?

Extravaganzaholic adalah sejenis makhluk hidup yang doyan ketawa akibat ketagihan hiburan khas Extravaganza. Sejak kehadirannya, variety show yang menghadirkan komedi rasa baru ini kian populer di kalangan pemirsa tipi. Semua terhibur dengan tingkah polah dan percakapan para penghuni dunia extravaganza ini yang pada ngocol. Ada ‘Tato Rame’ Sudiro, Ronald ‘Si Raja Teh’, Indra Birowo, Tieke, Virnie, Sogi, Mike, dan nggak boleh ketinggalan kuncen planet ini, Aming/Amingwati yang sering kedapetan ‘bias gender’ saat berakting. Hihihi…

Kini, kesuksesan ekstravaganza coba ditularkan produsennya pada generasi penerusnya yang masih belia. Yup, planet Extravaganza mulai dihuni oleh bintang-bintang muda yang tergabung dalam gank ekstravaganzabg. Mereka adalah Nia Ramadani, Laudya Cintya Bella, Cecep Reza, Tities Saputra, Bobby Muscar, Rafi Ahmad, Frans Indonesianus, Asha Shara dan Dhawiya Zaida.

Wajah-wajah baru di dunia hiburan ini mencoba ngikutin jejak kakek-nenek moyangnya (Aming dkk). Dengan menghadirkan bintang tamu dan band-band idola remaja, extravaganzabg pengen dapet tempat di hati remaja en remaji. Sukseskah mereka? Tonton aja ndiri! (lho, kok malah nyaranin nih? Hehehe..)



Kreativitas juga punya batas

Banyak yang heran dengan kesuksesan hiburan khas Extravaganza. Lantaran pemainnya bukan para pelawak murni atau mantan personel group lawak. Tapi para aktor dan entertainer asli yang nggak ada bakat keturunan ngelawak apalagi dikutuk jadi makhluk pengocok perut. Menurut M. Ikhsan, Pimpinan Kreatif Extravaganza, “Kami mencoba memahami kultur industri televisi. Mela­kukan lompatan, mewujudkan berbagai inovasi, belajar memahami psikologi penonton dan menang­kap momen,” (Pikiran Rakyat, 24/07/06)

Bener sobat, kamu yang termasuk extravaganzaholic boleh acungi keempat jempol kamu (sambil duduk biar nggak jatoh) dengan kreativitas hiburan yang disajikan T-‘enggak’ (dalam bahasa jawa, ora=enggak hehehe... maaf ye Mas Tora) Sudiro cs. Sketsa komedi yang menyajikan delapan sitkom dalam setiap episodenya ini emang mujarab untuk ngobatin kejenuhan kita menghadapi permasalahan hidup. Lawakannya merakyat abis. Tema-tema keseharian dikemas dalam bodoran segar yang mengandalkan percakapan yang ngocol. Bukan cuma improvisasi pemain atau lawakan fisik yang kurang santun (meski dikit-dikit ada sih). Udah nggak zamannya, Bro!

Sayangnya, seperti kebanyakan tayangan entertaint, Extravaganza juga nggak bisa lepas dari unsur bebas nilai. Celotehan dan adegan yang sering diperagakan para pemainnya nggak sedikit yang nyerempet-nyerempet porno dan cenderung vulgar. Kondisi ini diperparah dengan kostum seksi yang terbuka, mini, dan full pressed body yang sering dipake para pemain wanitanya. Hasilnya, nggak cuma memancing tawa penonton tapi juga imajinasi mereka. Pik-tor tuh!

Sementara dalam extravaganzabg, meski skenario dan adegan yang vulgarnya diperketat, kehidupan remaja yang kental dengan tawa, canda, dan hura-hura tetep mendominasi dalam setiap episodenya. Kondisi ini kian melengkapi hiburan-hiburan lain yang banyak menggiring remaja untuk menikmati hidup dengan fun. Meski tertawa bikin kita bahagia dan baik untuk kesehatan, tapi kalo hidup cuma diisi dengan ketawa bisa jontor dan tebel tuh bibir! Hehehe.....

Nah sobat, kreativitas pekerja seni dalam menghibur kita emang itu yang kita tunggu. Tapi nggak harus pake ngelanggar etika dan sopan santun dong. Apalagi sampe bebas nilai. Tetep, pemirsa juga berhak dapetin hiburan dan informasi yang mendidik. Sehingga media bisa menjadi sahabat kita. Betul?



Remaja wajib melek media

Dirut Trans TV, Ishadi SK, mengingatkan kita untuk selalu menempatkan televisi (broadcast) dalam dua posisi, yaitu sebagai “industri budaya” dan sebagai “institusi bisnis”. Dalam melangkah di dua posisi itu, akan selalu terjadi pertarungan antara dua kepentingan, yaitu antara idealisme dengan realita bisnis. (Pikiran Rakyat, 21/09/05)

Kita boleh aja berharap informasi dan hiburan yang kita lahap tiap hari di depan televisi bikin kita-kita pada pinter dan bermoral. Tapi kayaknya, harapan itu ibarat pungguk merindukan bulan kalo kita ngeliat acara-acara tivi sekarang. Seperti yang dituturkan Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Dian Wardiana Sjuchro, di televisi banyak kekerasan, seks, jurnalisme menyimpang, takhayul, dan mistik. Malah menurut psikolog Afra Hafny Noer, materi seksual lebih banyak diekspos daripada (unsur) pendidikannya (Pikiran Rakyat, 21/09/05)

Parahnya, ‘ideologi rating’ yang dijadikan acuan pengelola tv sering menendang idealisme mereka untuk mencerdaskan pemirsa. Mereka jadi sibuk nyari dan bikin acara yang ber-rating tinggi dan menyerap iklan banyak meski mengorbankan tanggung jawab moralnya kepada masyarakat. Weleh-weleh, kalo kita nggak kritis bisa jadi musuh dalam selimut kehadiran kotak ajaib alias televisi di rumah kita. Iya kan?

Tengok aja, tayangan yang umumnya disajikan bagi remaja isinya cuma ngupas persoalan percintaan yang cenderung mengarah pada seks bebas, keputusasaan karena ditinggal pacar, transaksi cinta demi meraih materi, melawan orangtua yang katanya “demi cinta”, hingga aborsi sebagai jalan keluar akibat kehamilan yang tidak dikehendaki. Kemudian, persoalan pergaulan tidak luput dari narkoba, dugem, bergaya hidup mewah, serta persoalan fashion yang identik dengan tren pakaian-pakaian mini, ketat, aksesori-aksesori nan mahal, ponsel canggih, hingga make up berlebihan. Yang penting trendy.

Yup, semuanya disajikan dengan vulgar nggak pake sensor. Akibatnya informasi model gini bisa jadi inspirasi bagi penonton remaja yang masih menganut gaya hidup copy-paste, nyontek abis seperti yang ada di televisi. Makanya kita kudu ngeh dengan hiburan-hiburan yang disajikan media elektronik ini. Nggak semua yang kita denger itu bener dan nggak semua yang kita lihat itu bermanfaat. Catet tuh!



Remaja, sukanya hura-hura?

Kita berharap, tentu bukan anggukan kepala untuk menjawab pertanyaan di atas. Namun, kita kudu berani akui kalo informasi dunia remaja yang hadir ke permukaan via media massa justru banyak yang mengarah ke sana. Kita jadi bertanya: “Kenapa sih nggak ada tayangan yang menggambarkan sosok remaja yang kreatif di jalur yang benar, serius dalam belajar, gigih mencari ilmu, dsb yang baik-baik?” Kenapa yang dihadirkan tuh yang kesannya hura-hura? Padahal, nggak semua remaja gitu deh. Apakah ini ingin menggiring opini bahwa remaja harus hura-hura, nyantai dan kesannya miskin idealisme?

Penelitian di Jakarta, Medan, Yogyakarta, Surabaya, dan Ujungpandang oleh Gatra yang bekerja sama dengan Laboratorium Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, turut menjawab pertanyaan di atas. Hasil survei memperlihatkan, remaja Indonesia cenderung bersikap apolitis dan apatis terhadap keadaan. Mereka lebih banyak memanfaatkan waktu untuk berhura-hura ketimbang melakukan kegiatan positif. Lebih dari itu, mereka bersikap permisif terhadap perilaku kebebasan seks.

Data lain menunjukkan, bahwa banyak teman remaja yang nggak terlalu tertarik untuk memanfaatkan waktu dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif, seperti belajar atau membaca buku. Hampir 31% (246 orang) memilih mejeng di mal atau pertokoan, berhura-hura, menenggak minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, dan mementingkan kepuasan indrawi (hedonisme). (Gatra, 3/01/98). Waduh, pegimane urusannya?

Emang nggak bisa dipukul rata hasil penelitian di atas untuk ngegambarin potret remaja secara umum. Cuma masalahnya acara televisi yang disajikan bagi remaja sekarang ini malah makin menguatkan hasil survei di atas. Dalam sinetron remaja, ceritanya seputar cinta, cemburu, kasmaran, seks bebas, yang dikemas dalam gaya hidup glamour.

Status sih boleh siswa berseragam sekolah, tapi perilakunya mencoreng nama baik kaum terpelajar. Yang ditonjolin cuma dandanan modis dengan segala aksesoris, hobi nge-dugem, atau mejeng di mal. Sementara kegiatan belajar-mengajar, diskusi pelajaran sekolah, kreativitas dalam mempraktekkan ilmu, semangat dalam belajar, rela berkorban dan saling menolong, atau potret remaja idealis? Aha, kayaknya nggak ada dalam kamus tayangan-tayangan remaja populer saat ini. Kasian deh ih!



Menjadi generasi cerdas islami

Sobat, indah banget ya kalo idealisme para pengelola tv itu nggak abis digerogotin ‘ideologi rating’. Tentu program televisi yang menghibur dan penuh manfaat dengan mudah kita nikmati. Kerinduan kita akan hadirnya cerita remaja berkualitas semodel ACI atau Rumah Masa Depan di jaman baheula akan segera terobati. Perbaikan potret buram para pelajar dengan menghadirkan sosok-sosok siswa berprestasi yang pantang menyerah melawan keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan bisa jadi teladan. Atau sebuah kompetisi intelektual yang dikemas dengan gaya populer untuk menghasilkan pelajar berprestasi tentu menjadi nilai positif dari media untuk kita.

Selain itu, pembinaan untuk membentuk karakter dan pengenalan jati diri remaja juga nggak boleh ketinggalan. Pihak media punya peranan besar dalam hal ini jika mau sedikit peduli dengan memberikan informasi yang seimbang terhadap rusaknya budaya populer yang lahir dari gaya hidup sekuler masyarakat Barat. Agar pemirsa juga cerdas dan sekaligus islami. Baik pola pikir, maupun pola sikap.

Kalo kita cuma ngisi hidup kita dengan hura-hura dijamin bakal sengsara dunia-akhirat. Sebab hidup kita kan nggak jalan di tempat. Nggak selamanya kita jadi remaja. Jika saatnya tiba dan Allah mengizinkan, kita bakal jadi orangtua, berkeluarga, dan punya tanggungjawab yang harus kita pikul. Kebayang dong kalo kondisi itu lalai kita siapkan dari sekarang selagi punya kesempatan dan kekuatan di usia muda, masa depan kita bisa amburadul...dul...dul!

Dan yang paling penting, kontrak hidup kita nggak selamanya diperpanjang. Malaikat Izrail atas perintah Allah bisa ngecengin kita kapan aja dan di mana saja. Karena itu, marilah kita menjadi generasi cerdas dan islami seperti yang disabdakan Rasulullah saw: “Orang yang cerdas adalah orang yang mampu menundukkan hawa nafsunya serta biasa beramal untuk bekal kehidupan setelah mati. Sebaliknya, orang yang lemah adalah orang yang memperturutkan hawa nafsunya, sementara dia berangan-angan kepada Allah.

Predikat generasi cerdas dan islami ini bisa kita raih kalo kita nggak keberatan untuk mengenal ajaran Islam lebih dalam, memahaminya, dan menjadikannya sebagai aturan hidup kita. Daripada banyak hura-hura mendingan banyakin nyari pahala. Jadi, ngaji yuk?! [Hafidz: hafidz341@telkom.net]

Rasulullah saw. Teladan Kami

Sobat muda muslim, nyaris tiap tahun kita ngadain acara Maulid Nabi. Meski sebagian ulama berbeda pendapat tentang melaksanakan ‘hajatan’ ini, tapi kayaknya masyarakat lebih memilih show must be go on. Nah, terlepas dari kontroversi itu, yang jadi pertanyaan kita nih: sudahkah Rasulullah saw. kita jadikan teladan dalam kehidupan kita? Jangan-jangan, kita cuma ngaku-ngaku aja sebagai umatnya beliau. Karena apa? Karena dalam kehidupan, kita sangat jauh banget dengan apa yang diajarkan Rasulullah saw. Jadi, kalo kita dalam kehidupan sehari-hari ngelakuin perbuatan sesuka kita tanpa didasarkan kepada Islam, itu artinya sama aja cuma ngaku-ngaku doang percaya sama Allah dan RasulNya. Iya kan?

Sobat muda muslim, bukan maksud menggurui atau menghakimi kamu semua. Nggak. Nggak ada maksud ke sana. Cuma, kalo kita mau jujur, pasti kita akan mengakui bahwa dalam kehidupan sehari-hari aja kita kayaknya masih nggak nyetel banget deh ama yang diajarkan Rasulullah saw. Nggak semua perbuatan sih, tapi cukup banyak aja. Seperti dalam sopan-santun, menghormati yang tua dan menyayangi yang muda, menghargai ortu dsb. Bahkan seringnya kita lebih gunain hawa nafsu doang ketimbang syariat. Prinsip kita-kita: “Gaul dulu dah, syariat belakangan!” Waduh. Jujur aja, banyak di antara kita yang rajin sholatnya, tapi hot juga kalo udah pacaran. Iya kan? Terus terang nih, nggak sedikit dari kita-kita yang pandai baca al-Quran, tapi tetap aja kalo pake busana yang menutup aurat tuh kalo ke mesjid doang. Begitu keluar dari masjid, udah deh pamer aurat lagi. Sedih banget euy.

Kalo kita nggak matching alias kagak nyambung bin tulalit dengan apa yang diajarkan Rasulullah saw. itu sama artinya bahwa kita udah nggak nyetel juga dengan apa yang diajarkan Allah Swt. Itu sebabnya, kalo kita percaya kepada Rasulullah saw., seharusnya kita juga percaya kepada Allah Swt.

Nah, supaya kita bisa meneladani Rasulullah saw., tentunya kita kudu mengetahui dulu dong tentang kehidupan Rasulullah saw. dan juga bagaimana pendapat-pendapat para ulama yang telah tersebar dalam ribuan bahkan jutaan kitab yang menjelaskan tentang Islam secara lengkap. Islam yang udah diturunkan Allah Swt. dan disebarkan oleh Rasulullah saw. So, kalo udah belajar, insya Allah kita bisa tahu sikap apa yang seharusnya kita lakukan untuk senantiasa meneladani Rasulullah saw.

Meneladani kepribadiannya

Sobat, pernahkah kita berlaku lemah-lembut dan santun saat bertutur kata dengan sahabat-sahabat kita? Baik dengan yang usianya di atas maupun di bawah kita? Jika sudah dan memang biasa melakukannya, alhamdulillah. Pertahankan dan terus kembangkan. Karena Rasulullah saw. pun termasuk yang berhati lembut dan santun.

Imam ath-Tahbrani dalam Tarikh-nya menuliskan tentang kepribadian Rasulullah saw.: “Selama beliau tetap sebagai Rasulullah, maka tidak boleh tidak, beliau harus menjadi orang yang paling lembut dan berlapang dada di antara manusia, paling halus budi pekertinya, paling baik akhlaknya dan paling indah pergaulannya. Rasulullah saw. menahan amarah, memaafkan, dan memohonkan ampunan atas orang-orang yang tergelincir. Beliau saw. mengalahkan hak-hak dirinya selama bukan hak Allah. Beliau saw. memaafkan orang yang mendzaliminya, mengusirnya dari tanah airnya, menyakitinya, mencai makinya dan bahkan yang memeranginya; karenanya beliau berkata kepada mereka pada hari Penaklukan Mekkah, “Pergilah kalian, karena kalian adalah orang-orang bebas.” (ath-Thabrani dalam Tarikh-nya 2/161)

Sobat, untuk membiasakan sikap lemah lembut, kita mulai belajar dari sekarang bagaimana menghormati teman-teman kita. Berkata yang baik dan sopan adalah sikap terpuji. Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah adalah Mahalembut, maka ia mencintai kelembutan, dan Dia memberikan kelembutan apa yang tidak Ia berikan kepada sifat kasar” (HR Bukhari-Muslim dari Aisyah ra)

Dalam sebuah riwayat disebutkan, ketika orang-orang Yahudi masuk menemui beliau dengan mengatakan, “Kebinasaan semoga menimpamu”. Maka Aisyah ra yang mengetahui hal itu menjawab, “Semoga kebinasaan dan laknat untuk kalian.” (Mendengar itu) Nabi saw. bersabda: “Wahai Aisyah, apa itu? Sesungguhnya Allah tidak menyukai ucapan jorok dan keji; tapi bila kamu ingin menjawab ucapan mereka, katakan, “Wa’alaikum (dan atas kamu)” (HR Bukhari-Muslim dari Aisyah ra)

Hmm.. apa yang dilakukan Rasulullah saw. dalam hadis di atas sungguh sangat cantik. Tidak langsung menyerang tapi hanya membalikkan. Yang intinya sebenarnya menyerang juga. Tapi supaya tidak menimbulkan kesan perlawanan frontal, akhirnya Rasulullah saw. mengatakan demikian.

Dalam hidup bertetangga Rasulullah saw. menasihati kita sebagai umatnya bahwa kita harus saling menghormati dengan tetangga kita. Meski pada kenyataannya kita-kita berantem mulu ama tetangga, atau ada yang malah doyan nyari musuh. Nggak suka kalo tetangga tuh dapet kebahagiaan. Walah?

Ketika Rasulullah saw. ditanya tentang hak tetangga, dia berkata: “Tolonglah ia ketika minta tolong kepadamu. Berilah ia pinjaman ketika meminjam. Kunjungilah dia ketika sakit. Ucapkan selamat bila memperoleh kebaikan (misal: rizki, anak, kepulihan). Sampaikan takziah (duka cita) bila mendapat musibah (kematian), antarkan jenazahnya bila meninggal. Jangan kamu tinggikan bangunanmu sehingga menghalagi udara ke rumahnya kecuali dengan izinnya dan janganlah kamu sakiti tetanggamu dengan bau masakanmu kecuali engkau berikan sebagian kepadanya (misal: kuah/sop daging). Jika engkau membeli buah-buahan berikanlah sebagian. Jika engkau tidak (mau) memberinya, masukkan buah-buahan itu ke dalam rumahmu secara sumbunyi-sumbunyi. Janganlah anakmu keluar membawa buah yang membuat anaknya kecewa.” (HR Thabrani. Lihat: At Targhib wat Tarhib, jilid 3 hlm. 357)

Hmm.. kalo kita sama teman di sekolah atau di lingkungan tempat tinggal kita akur dan menjalin kebersamaan dan saling menolong, kayaknya asyik banget. Kita jadi nggak punya musuh. Sekaligus berarti kita insya Allah udah meneladani Rasulullah saw. dalam hal kepribadiannya yang agung dan berakhlak mulia.

Sobat, masih banyak kemuliaan pribadi Rasulullah saw. Kayaknya nggak mungkin ditulis semua di sini. Nggak cukup jumlah halaman yang disediakan buletin ini. Ini sekadar contoh aja dari sekian banyak keagungan akhlak Rasulullah saw. So, dengan belajar lebih banyak tentang Islam, insya Allah kita bakalan lebih banyak tahu lagi tentang Islam dan tentunya tentang sosok Rasulullah saw. yang menjadi teladan kita.

Meneladani perjuangannya

Sobat, kayaknya nggak seru dong kalo mencontoh teladan Nabi kita hanya dari sisi pribadinya, sebab sisi lainnya dalam kehidupan beliau juga layak kita jadikan teladan. Salah satunya adalah dalam perjuangan membela kebenaran Islam ini.

Rasulullah saw. adalah orang yang sungguh paling romantis dalam membela kebenaran Islam. Jujur saja, jika membaca kisah perjuangan Rasulullah saw. dan para sahabatnya dalam menyampaikan dakwah Islam selalu memberikan keyakinan kepada kita, bahwa cinta memang memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Kalo bukan karena cinta akan kebenaran Islam ini, mana mungkin Rasulullah dan para sahabat rela berkorban? Kita bisa menyaksikan film “ar-Risalah” besutan sutradara kondang, Musthafa Akkad. Kebetulan visualisasinya sangat bagus ketika menggambarkan bagaimana perih dan pedihnya perjuangan membela kebenaran yang diperagakan para sahabat Rasulullah saw. Tapi, mereka rela merasakan perih dan pedihnya dalam waktu lama.

Perjuangan selama 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah, bukan perkara gampang. Rasulullah saw. dan para sahabat harus berjibaku mempertahankan kebenaran Islam ini. Mencintainya dengan sepenuh hati. Tak ingin melepaskannya. Mereka, adalah contoh para pecinta kebenaran yang paling romantis di dunia. Rela sakit, demi cinta. Menderita demi dakwah. Subhanallah.

Sobat, kita bisa meneladani Rasulullah saw. dalam membela kebenaran Islam ini. Kita bisa mencontoh dari kisah perjuangannya. Jadi mulai sekarang kita harus tumbuhkan cinta kepada kebenaran Islam. Cinta, pengorbanan, dan perjuangan kita dalam mencintai kebenaran Islam ini pasti berbalas alias bersambut. Nggak usah khawatir. Karena apa? Karena kebenaran Islam itu sudah dijamin langsung oleh Allah Swt. mencintai Islam, membelanya, dan juga memperjuangkannya sama dengan mencintai Allah Swt. dan RasulNya. Mencintai Allah Ta’ala dan Rasulullah saw. sama artinya dengan mencintai kebenaran. Dan, yakinlah bahwa cinta kita akan berbalas, yakni dengan mendapatkan garansi berupa pahala atas kesetiaan dan kesediaan kita berkorban dan berjuang dalam membela kebenaran Islam ini. Allah Swt. berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS Muhammad [47]: 7)

Jadi, berbahagialah kalo kita jadi pejuang kebenaran Islam. Karena cinta kita pasti berbalas alias bersambut. Allah yang akan langsung menyambut cinta kita. Cinta kita kepada kebenaran, sekaligus tanda cinta kita kepada Allah Swt. Itu sebabnya, jangan khawatir dan jangan merasa cinta kita kepada kebenaran ini akan sia-sia. Insya Allah jika kita ikhlas melakukannya, Allah pasti juga mencintai kita dan akan menepati janjiNya. So, kita kudu yakin dan jangan pernah merasa khawatir. Oke?

Para pejuang kebenaran yang paling romantis akan mencintai Islam dan ajarannya ini dengan sepenuh hati. Ia nggak akan takut cintanya tak berbalas, atau tak perlu khawatir akan disia-siakan. Maka, jangan kaget jika para pejuang kebenaran adalah mereka yang akan rela mengorbankan waktunya, tenaganya, pikirannya, perasaannya, dan bahkan nyawanya untuk kekasih hatinya, yakni Allah Swt., RasulNya, dan juga ajaran Islam ini. Ia akan berbuat apa saja untuk menyenangkan Allah, RasulNya, dan juga memuliakan ajaran Islam ini.

Ya, sungguh hebat pengorbanannya, sungguh indah sisi romantisnya. Para pejuang kebenaran akan terus mengobarkan semangat dan membanjirkan keringat serta bekerja cerdas dan ikhlas demi sebuah harapan tegaknya kebenaran. Semangatnya dibakar api cinta, cinta akan kebenaran. Cinta yang pasti berbalas. Itu sebabnya, meski merasakan sakit dalam perjuangannya, namun ia akan tetap berusaha tersenyum dan melupakan rasa sakit itu, karena cintanya lebih besar kepada kebenaran Islam ini.

Sobat, ini sekadar satu contoh tentang sisi perjuangan Rasulullah saw. Masih banyak sisi perjuangan beliau lainnya yang bisa diteladani, tapi tentu nggak bisa ditampilin semua di sini. So, biar lebih tahu, ngaji aja deh.

Kita memang butuh teladan

Allah Swt. berfirman:“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat dan karunia) Allah dan (kedatangan) hari akhir (kiamat) dan dia banyak berdzikir (menyebut/mengingat) Allah.(QS al-Ahzab [33]: 21)

Oya, dari ayat ini jelas banget bahwa meneladani Rasul itu terkait dengan adanya harapan kepada Allah dan iman kepada hari akhir. Juga terkait dengan dzikir (teringat) kepada Allah secara terus menerus tanpa terputus.

Nah, nggak adanya peneladanan menjadi bukti tidak adanya pengharapan rahmat kepada Allah dan tidak adanya iman kepada hari kemudian dan itu menurut ijma’ sehabat berarti kufur. Hal itu juga menjadi bukti ditinggalkannya dzikir kepada Allah Swt. sehingga jarang sekali teringat pada Allah, dan yang demikian itu nggak boleh ngendon dalam diri seorang Muslim jika bermakna lupa kepada Allah Swt. dan berpaling kepada syahwat dan hawa nafsu. Jangan sampe deh!

Oke deh, kita emang butuh teladan. Tentu teladan yang benar dan baik. Nah, Rasulullah saw. adalah teladan yang benar dan baik. Wallahu’alam. [solihin: sholihin@gmx.net]

MOTIVASI BELAJAR


Para ahli pendidikan dan psikologi sependapat bahwa motivasi sangat penting untuk keberhasilan kita belajar.bagaimana kita bisa menumbuhkan motivasi belajar?ini barang kali yang paling penting bagi kebanyakan siswa.marilah kita tinjau beberapa hal yang mempengaruhi motivasi dan bagaimana menumbuhkannya.


SUKSES AKADEMIS

Mungkin anda bertanya apa maksudnya sukses akademis?bagaimana pula kita bisa meraih sukses di sekolah kalau kita belum mempunyai motivasi?yang perlu kita sadari adalah bahwa sekali kita punya prestasi akademis yang baik,motivasi kita untuk mempertahankannya dan meluaskannya bertambah besar.oleh karnanya,cobalah anda pelajari satu bidang yang paling mudah untuk anda.gapailah nilai 10 atau terbaik dalam bidang itu.setelah anda berhasil dalam bidang itu,maka semua kawan dan guru anda akan mengagumi maka motivasi anda akan semakin besar untuk meraih sukses di bidang yang lain.untuk yang pertama mungkin perjuangan akan berat,namun berikutnya anda akan kaget sendiri dengan kemajuan anda.


PENTINGNYA NILAI YANG TINGGI

Seperti di jelaskan di atas bahwa nilai yang tinggi memaksa anda untuk bertahan.seo- rang juara bulutangkis,akan bekerja keras agar pertandingan berikutnya di menangkan lagi.nah,selalu ingat dan yakinkan diri anda bahwa anda akan selalu mencari nilai yang tinggi,dengan cara-cara yang jujur.


KEPUASAN BELAJAR

Kalau anda belajar merasa di paksa,pertanda akan kurangnya motivasi.pertama kali anda mempelajari sesuatu,bolehlah merasa terpaksa.akan tetapi,makin lama anda peajari,anda akan mendapatkan kepuasan tersendiri.oleh karnanya,mulailah belajar dari topik yang sangat menarik buat anda.begitu anda merasa kecanduan,maka mulailah belajar topik yang lain.

CARA TEHNIK BELAJAR SEDIKIT DENGAN HASIL BESAR

Anda pasti punya bakat terpendam.bakat ini akan anda temukan jika anda memperhatikan dan selalu mengevaluasi hasil karya anda.temukan tehnik,waktu dan lingkungan belajar yang memberi hasil maksimal bagi anda.


KETAHUI DIMANA POSISI ANDA DI DALAM KELAS

Dengan mengetahui posisi anda di dalam kelas,anda dapat menentukan target/obyektif yang harus anda capai.kalau anda sekarang berada pada rangking 35,anda bisa bikin target untuk berada di rangking 20 pada semester yang akan datang.kemudian rangking 15 dan seterusnya.

SEJARAH PENCURIAN JASAD RASULULLAH Saw.

SEJARAH


Upaya pencurian jasad Nabi SAW. 5 kali

  1. Tahun 386 H

  2. Tahun 411 H

  3. Tahun 577 H

  4. Tahun 678 H

  5. Tak ada ketterangan tahun kejadian


Kebencian musuh – musuh islam terhadap Nabi SAW tak hanya saat beliau hidup. Setelah wafat pun kebencian terhadap belaiu masih berlangsung. Tapi Allah selalu menjaga. Firman Nya :

والله يعصمك من الناس – ان الله لا يهدي القوم الكفرون ( الما ئده : )



  1. Upaya pencurian jasad Nabi SAW yang pertama :

    • Tujuan : Mesir

    • Pemberi perintah : Al Hakim Al Ubaidi ( penguasa Mesir)

    • Pelaku : Abul Futuh Cs.

    • Pengusul : Orang – orang zindiq

    • Maksud : agar orang seluruh dunia berkunjung ke Mesir

    • Klimax : belum sempat melakukan penggalian sudah tertangkap.


      1. Upaya pencurian ke dua :

  • Tujuan : Mesir

  • Pemberi perintah : Al Hakim Al Ubaidi (mpenguasa Mesir )

  • Pelaku : Tidak disebut dalam sejarah

  • Maksud : Sama dengan yang pertama

  • Klimax : Sudah membuat galian ke makam, tetapi tiba-tiba penduduk madinah melihat banyak cahaya dan terdengar suara: " Wahai manusia, Nabi kalian sedangdigali". Para penjahat tertangkap dan dihukum mati.


    1. Upaya pencurian ke tiga :

  • Tujuan :

  • Dalang / Penggagas : Raja-raja Nasrani

  • Pelaku : Orang-orang Nasrani asal Maroko ( 2 orang )

  • Masa Khilafah : Raja Adil Nuruddin Zanky, ( pusat pemetrintahan di Halb )

  • Klimax : Malam itu Sultan melakukan Shalat Tahajjud dan Wirid. Kemudian tidur

bermimpi melihat Rasul SAW menunjuk 2 orang laki-laki pirang seraya berkata : "Selamatkan Aku dari kedua orang ini". ( berulang sampai tiga kali ). Kemudian Nuruddin memanggil menteri Jamluddin Al Mushili, Jamaluddin berkata : " Tunggu apalagi, pergilah sekarang juga ke Madinah dan sembunyikan mimpimu itu ".

Segera Nuruddin bersama 20 orang berangkat ke Madinah. Setelah 16 hari perjalanan, sampailah di Madinah. Sultan membagi-bagi sedekah sampai akhirnya dua orang maroko itu pun tertangkap dan dihukum mati. Namun mereka sudah melakukan penggalian setiap malam dan hampir mendekati makam Nabi. Kemudian Raja Nuruddin memagari makam dengan tembok hingga ke bawah tanah.



  1. Upaya pencurian ke empat :

    • Pelaku : Sekelompok orang Nasrani asal Syam

    • Klimax : Baru menuju Madinah ( dalam perjalanan kurang 1 hari ) ketahuan niat jahatnya,

dapatdisusul dan ditangkap serta akhirnya dihukum mati.


  1. Upaya pencurian ke lima :

    • Pelaku : Sekelompok orang dari Halab ( 40 orang )

    • Pemberi ijin : Gubernur Madinah ( setelah di suap dengan harta)

    • Saksi Sejarah : Syekh Syamsuddin Al Sowab Al Lamthy ( penjaga Masjid Madinah )

    • Klimax : 40 orang tersebut beserta seluruh alat penggalian hilang ditelan bumi dan tak

meninggalkan bekas.



Hikayah ;

ومكروا ومكرالله, والله خيرالماكرين ( الانفال : )


"Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan allah sebaik – baikpembalas tipu daya".





Referensi : Sejarah Masjid Nabawi. Hal.150 - 163

MANUSIA UNGGUL MENURUT AL QUR AN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

ولقد كرمنا بني ادم وحملناهم في البر والبحر ورزقناهم من الطيبات وفضلناهم علئ كثير ممن خلقنا تفضيلا ( الاسراء: )

Artinya: "Sungguh,telah kami mulyakan umat manusia/keturunan nabi adam,Kami sediakan bagi mereka kendaraan di darat dan di laut.dan Kami berikan rizki-rizki yang baik bagi mereka,juga Kami berikan kepada mereka kelebihan atas mahluk-mahluk umumnya yang telah Kami ciptakan" (Qs Al Isra' 70)

لقد خلقنا الانسان في احسن تقو يم (التين: )

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya" (Qs At tiin 4)

Ayat di atas menunjukkan bahwa manusia merupakan mahluk Allah yang paling sempurna di banding mahluk-mahluk yang lain,karma manusia di ciptakan selain mempunyai akal pikiran,juga mempunyai hawa nafsu.artinya manusia di ciptakan Nya dalam segi bentuk ataupun penampilannya amatlah baik.dalam ayat yang lain Allah berfirman:

واذ قلنا للملا ئكة اسجدوا لادم فسجدوا الاابليس (البقراه )

Artinya: "Dan ingatlah ketika Kami berseru kepada para malaikat:"Sujudlah kepada adam,maka mereka bersujud/berhormat,kecuali iblis."(Qs Al baqarah 34,Al araf 11,Al israk 61,Kahfi 50,Thoha 116).

Jadi ayat tersebut menerangkan adanya seruan kepada para malaikat dan iblis untuk bersujud/menghormat kepada nabi adam.yang rendah kepada yang lebih unggul,yang berarti nabi adam unggul melebihi mereka.Dalam ayat lain Allah berfirman:

فاءذا سويته ونفخت فيه من روحي فقعوا له سجدين (الحجر )

Artinya: "Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya,dan telah meniupkan ke dalamnya ruh(ciptaan) KU, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud". (Qs Al hijr: 29).

فسجد الملئكة كلهم اجمعون (الحجر )

Artinya: "Maka bersujutlah para malaikat itu semuanya bersama –sama". (Qs Al hijr 30). menunjuk firman Allah:

وعلم ادم الاسماء كلها ثم عرضهم علي الملائكة فقال انبؤني باسماء هؤلاء ان كنتم صادقين.قالوا سبحانك لاعلم لنا الاماعلمتنا انك انت العليم الحكيم (البقرة )

Artinya: "Dan Dia ajarkan kepada adam tentang semua nama benda,kemudian di perlihatkan kepada para malaikat,lalu berfirman:"Ungkaplah kepadaKu nama benda-benda itu,kalau memang pengakuanmu itu benar".jawab mereka:"Maha suci engkau ya Allah,tiada pengetahuan bagi kami selain yang telah engkau ajarkan pada kami. Sungguh,Engkaulah yang maha mengetahui lagi maha bijaksana". (Qs Al baqarah 31-32). Ayat tersebut menunjukkan bahwa nabi adam as,telah memiliki ilmu pengetahuan tentang segala nama-nama benda yang belum di ketahui oleh para malaikat.padahal orang yang berpengetahuan/berilmu adalah orang yang lebih unggul dari yang lainnya (yang tidak berilmu). Demikian juga di tegaskan oleh Allah dalam firmannya:

قل هل يستوي الذين يعلمون والذين لايعلمون انما يتذكراولوالالباب (الزمر )

Artinya: "Katakanlah:"Samakah kedudukan orang yang berpengetahuan dengan yang tidak? Sungguh ,hanya yang memiliki pikiran sehatlat yang mampu menerima pelajaran (Al qur an)". (QS. Az Zumar : 9).

Allah berfirman:

سبحن الذى اسرى بعبده ليلا من المسجد الحرام الى المسجد الاقصا الذى بركنا حوله لنريه من ايتنا انه هو السميع البصير (الاسراء )

Artinya: "Maha suci Allah,yang telah menjalankan hamba Nya pada suatu malam dari Al masjidil haram ke Al masjidil aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.sesungguhnya Dia adalah maha mendengar lagi maha melihat".(QS. Al isra' : 1).

Dalam hal manusia lebih unggul menurut al qur an,Allah berfirman:

واسمعيل واليسع ويونس ولوطا وكلا فضلنا على العا لمين (الانعام )

Artinya: "Dan Ismail,Al Yasa', Yunus dan Luth, masing-masingnya Kami lebihkan derajatnya di atas umat(di masanya)".

ولقد اتينا داود وسليمن علما وقالا الحمد لله الذى فضلنا على كثير من عبا ده المؤمنين (النمل )

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada daud dan sulaiman. Dan keduanya mengucapkan:" Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba Nya yang beriman".(Qs An naml 15)

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَنَ جُنُوْدُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْاِ نْسِِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوْزَعُوْنَ ( النمل : )

Artinya: "Dan dihimpunkan untuk sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burun, lalu mereka di atur dengan tertib(dalam barisan) Qs An Naml : 17"

Jika ayat-ayat di atas kita tinjau,maka manusia adalah: pertengahan di antara malaikat dan hewan,di mana susunan malaikat terdiri dari akal tanpa syahwat(nafsu).dan hewan tersusun dari nafsu tanpa akal.maka berkat akalnya,manusia ambil bagian tindakan malaikat,dan akibat nafsu nya manusia bersifat/berwatak seperti tabiat yang di miliki oleh hewan. Selanjutnya manusia akan lebih jahat dari pada hewan,manakala watak/ nafsunya menguasai akal.demikian pula sebaliknya,manusia akan menjadi lebih unggul melebihi para malaikat,manakala akal pikirannya mampu menundukkan watak/nafsunya.